BAB
1
PENDAHULUAN
MASYARAKAT MADANI
MASYARAKAT MADANI
1.1 Latar Belakang Masalah
Islam merupakan suatu agama yang hanif (lurus), yang telah membawa
umatnya ke jalan yang benar, serta mengantarkan umatnya pada masa kejayaan.
Fakta sejarah membuktikan bahwa Islam
pada masa kejayaannya berperan dan memberikan pencerahan kepada umat manusia,
melalui berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya, politik, dan ilmu
pengetahuan.
Keberhasilan umat Islam merupakan
aktualisasi dari konsep dan ajaran Islam yang dipegang teguh oleh kaum muslimin
pada masa itu, sehingga menjadi suatu komitmen yang kukuh dalam kehidupan.
Namun kegemilangan umat Islam pada masa lampau, hanya tinggal kenangan.
Kemunduran tersebut adalah akibat dari rapuh bahkan lunturnya nilai-nilai Islam
yang pada awalnya menjadi harga mati bagi para kaum Muslimin.
Umat Islam pada masa sekarang, tidak
lagi berada di puncak kejayaan, malah di masa sekarang kita dapat melihat
betapa terbelakang dan tertinggalnya Umat Islam dengan dunia lain. Hal ini merupakan dampak nyata akibat
lenyapnya ideologi Islam yang selama ini dipegang teguh oleh kaum muslimin.
Berdasarkan data menurut, The Pew Forum on Religion & Public Life pada tahun 2010, Indonesia termasuk kedalam 10 negara
dengan jumlah pemeluk Islam terbanyak. Pada tahun 2010, penganut Islam di Indonesia
sekitar dua ratus lima juta jiwa atau 88,1 % dari jumlah penduduk. Indonesia
memang bukan merupakan negara Islam, namun banyaknya penduduk yang menganut
Islam, membuat Umat Islam harus bersatu untuk mewujudkan Masyarakat Madani di
Indonesia. Karena sesungguhnya, kondisi masyarakat Indonesia sangat bergantung
pada kontribusi yang diberikan oleh umat Islam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami menemukan beberapa
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana sejarah masyarakat madani pada zaman Nabi Muhammad
SAW?
2. Apa pengertian masyarakat madani?
3. Apa ciri-ciri dari masyarakat madani?
4. Bagaimana peranan umat Islam untuk mewujudkan masyarakat
madani?
5. Apa
saja kendala yang dihadapi Umat Islam untuk mewujudkan masyarakat madani di
Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Adapun
maksud penulisan makalah ini ialah guna memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Agama Islam. Sedangkan
tujuan penulisan makalah ini, ialah untuk memberikan informasi lebih jelas
kepada para pembaca mengenai konsep masayarakat madani beserta penerapannya di
Indonesia.
BAB II
PEMABAHASAN
2.1 Sejarah Masyarakat Madani pada Zaman
Nabi Muhammad SAW
Setelah tiba dan diterima penduduk
Yastrib (Madinah), Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru
dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekah, pada periode
Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan
kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala negara.
Dengan terbentuknya negara Madinah,
Islam makin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat
orang-orang Makkah dan musuh-musuh Islam lainnya menjadi risau.
Rasulullah saw, berjuang di
tengah-tengah masyarakat kafir. Siapapun yang menyambut baik dakwanya, akan dididik
sehingga dapat menjadi pondasi yang kukuh dalam membangun Madinah saat itu.
Rasulullah mencari tempat yang cocok untuk mendirikan sebuah Daulah Islamiyah. Rasulullah
menyampaikan dakwanya kepada kabilah-kabilah di sana dan meminta mereka
memberikan perlindungan kepadanya sehingga ia dapat menyampaikan dakwa yang
menyeru kepada Allah swt. Tugas itu sangatlah berat dan sulit, akan tetapi
Allah swt, memberikan hidayah kepada ahli Yastrib untuk beriman kepada dakwah
Rasulullah saw. Maka, tersebar luaslah Islam di tengah-tengah mereka. Kemudian
Rasulullah berhijrah ke Madinah beserta para sahabatnya. Peristiwa hijrah
inilah yang menjadi tonggak demokrasi umat Islam dan berdirinya Daulah Islamiyah saat itu dan perlu
dijadikan rujukan contoh dan landasan perjuangan zaman sekarang ini.
Sungguh Allah swt, telah menepati
janji-janji-Nya kepada umat Islam, yaitu memberikan kekuasaan dan kepemimpinan
di muka bumi (khilafah fil ardhi) dan
telah menetapkan eksistensi agama mereka. Ini merupakan faktor utama yang
mengantarkan keberhasilan umat Islam dalam meraih kemuliaan dan kewibawaan di
tengah-tengah manusia lainnya, setelah mereka memenuhi syarat yang dikehendaki
Allah swt. secara menyeluruh dan istiqomah
(konsisten).
“Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mngerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka din yang
telah diridhai_Nya bagi mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa...”
(Qs.
An-Nuur:55)
Eksistensi politik Islam yang waktu itu
berwujud Khilafah Islamiyah terus
berdiri. Setiap kali panji-panjinya jatuh di suatu belahan dunia, segera
berdiri tegak lagi di belahan dunia lain. Para dai dan para ulama menjadi
pengontrol dan pengoreksi terhadap para pengendali pemerintahan. Walaupun para
pemegang kekuasaan tidak memiliki komitmen yang sama terhadap Islam karena
diantaranya ada ynag sangat berkomitmen terhadap islam dan kadang juga ada yang
agak menjauhinya. Tetapi Islam masih tetap menjadi satu-satunya din yang menguasai dan mengatur
kehidupan Muslim, dan syariat-syariat Islam merupakan satu-satunya
undang-undang yang mengontrol kehidupan mereka.
Eksistensi politik terakhir yang
mempersatukan kaum Muslimin adalah Khilafah turki Utsmani. Namun sayang,
khilafah ini kemudian runtuh di tangan orang-orang Yahudi dan Nasrani pada
perempat pertama dari abad dua puluh. Kehancuran dan keruntuhan negara Islam
itupun atas kehendak Allah swt. Karena pada waktu itu negara dan umat Islam
telah dijangkiti berbagai macam penyakit, sehingga menjadikannya lemah serta
tidak berdaya dalam menghadapi musuh-musuhnya.
2.2 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah suatu
masyarakat yang menjadikan nilai-nilai peradaban sebagai ciri utama, karena itu
dalam sejarah pemikiran filsafat sejak filsafat Yunani sampai masa filsafat
Islam dikenal istilah Madinah atau Polis yang berarti kota. Maksudnya dari
Madinah atau Polis adalah masyarakat yang maju dan berperadaban, masyarakat
madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap individu masyarakat
(Abdurrahman, 2007).
Masyarakat madani diterjemahkan dari
konsep civil society yang dikemukakan
oleh John Locke atau Montesquieu pada abad ke-18. Karena
tatanan masyarakat pada zaman nabi Muhammad sangat ideal dan sesuai dengan
konsep civil society, maka tidak salah
bila umat Islam menerjemahkan konsep civil society dengan masyarakat madani
yang telah dicontohkan pada zaman nabi Muhammad saw. Kata “madani” berarti
civil atau civilied (beradab). Madani dapat pula dikatakan sebagai suatu
peradaban. Konsep madani bagi orang Arab mengacu pada hal-hal yang ideal dalam
kehidupan.
Definisi Masyarakat Madani menurut
ahli:
1.
Anwar
Ibrahim, Masyarakat Madani merupakan sistem
sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. (dalam
ceramahnya di Jakarta tgl 26 september 1995)
2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Masyarakat Madani adalah masyarakat
yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum yang ditopang oleh
penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
3. Kim Sun Hyuk,
masyarakat madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok-kelompok yang
secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam masyarakat yang
secara relative.
4. Riswandha Imawan,
Masyarakat Madani merupakan konsep tentang keberadaan suatu masyarakat yang
dalam batas-batas tertentu mampu memajukan dirinya sendiri melalui penciptaan
aktivitas mandiri, dalam suatu ruang gerak yang tidak memungkinkan negara
melakukan interverensi.
5.
Nurcholis
Madjid, Masyarakat Madani atau dalam bahasa Inggris civil society berarti merupakan suatu
masyarakat yang sopan, beradab dan teratur dalam bentuk negara yang baik.
Didalam Al-quran Allah SWT telah
memberikan suatu ilustrasi masyarakat, sebagai gambaran Masyarakat Madani
dengan firman-Nya lewat surat As-saba ayat 15.
ۖ وَشِمَالٍ يَمِينٍ
عَن جَنَّتَانِ ۖ
ءَايَةٌ مَسْكَنِهِمْ
فِ لِسَبَإٍ كَانَ لَقَدْ
وَرَبٌّ طَيِّبَةٌ بَلْدَةٌ ۚ لَهُۥ وَاشْكُرُوا۟ رَبِّكُمْ رِّزْقِ مِن كُلُوا۟
Artinya : sesungguhnya bagi kaum saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan kiri (kepada mereka
dikatakan) “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugrahkan) Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. (negerimu) adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah
Tuhan Yang Maha Pengampun.
Konsep masyarakat Madani secara
harafiah berasal dari civil society
terjemahan dari istilah latin yaitu civilis
societas, yang dikemukan awal sekali oleh CICERO (106-43 SM) seorang orator
dan pejuang Roma, yang pengertiannya mengacu kepada gejala budaya perorangan
dan masyarakat. Masyarakat sipil disebut sebuah masyarakat politik (political
society) yang memiliki kode hukum sebagai dasar pengaturan hidup adanya hukum
yang mengatur pergaulan antara individu menandai keberadaan suatu masyarakat (Ahmad Fathan Aniq, 2008)
Secara historis, istilah civil
society berakar dari pemikiran Montesque, JJ.Rousseau, John Locke, dan Hubbes,
ketiga pakar filsafat barat ini mulai menata suatu bangunan masyarakat sipil
yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi-absolut dan ortodoki
gereja. (Diamond, 2003:278)
Keberadaan masyarakat tersebut di
atas, merupakan masyarakat yang hidupnya di kota, dalam kehidupan kota
penghuninya telah menundukkan hidupnya di bawah satu dan lain bentuk hukum
sivil (civil law) sebagai dasar dan mengatur kehidupan bersama, bahkan dapat
pula dikatakan bahwa proses pembentukan masyarakat sipil itulah yang sesungguhnya
membentuk masyarakat kota yang berperadaban.
Perbedaan antara Masyarakat Madani
dengan civil society demikian jelas
yaitu civil society merupakan buah dari modernitas, sedangkan modernitas adalah
buah dari gerakan reinaisance yaittu gerakan masyarakat sekuler yang
meminggirkan Tuhan, sehingga sivil society memiliki moral-transendental yang
rapuh karena meninggalkan Tuhan, sedangkan masyarakat madani lahir dari dalam buaian
dan asuhan petunjuk Allah SWT.
Selanjutnya Abduk Munir Mulkhan (1999) berpendapat bahwa istilah masyarakat
madani mempunyai 3 (tiga) arti yaitu:
1. Masyarakat
Madani adalah masyarakat merdeka terhadap setiap bentuk interverensi negara
yang menguasai seluruh wacana publik dalam wujud konstitusi dan hegemoni elite
penguasa dan negara cenderung diperlakukan sebagai yang selalu benar di bawah
perlindungan elit yang “disakralkan”.
2. Masyarakat
Madani adalah dekonstruksi peran negara, lembaga modern dan syariah. Hal ini
disebabkan kegagalan fiqh dalam melakukan peran publik sebagaimana tuntutan
masyarakat kontemporer.
3. Masyarakat
Madani adalah kritik atas birokratisme religiositas seperti poltik dan ekonomi.
Selain memberikan makna masyarakat Madani tersendiri, Mulkhan juga memberikan defini “Masyarakat Madani” dalam arti tata kehidupan mayarakat yang
benar-benar terbuka secara ideologi maupun teologi karna publiklah yang paling
berhak merumuskan ideologi hingga cita-cita maysarakat melalui proses induksi
berkelanjutan. Lebih lanjut Mulkhan menyatakan bahwa Masyarakat Madani yang
ideal bukanlah masyarakat ketika kebenaran dan kebaikan menjadi hegemoni
elite (ahli syariah/Ulama) melalui
status sosial, pendidikan dan sejarah sosial. Sedangkan Dawam Raharjo berpendapat bahwa “Masyarakat Madani” mengandung tiga
hal yaitu agama, peradaban, dan perkotaan.
Adam Seligman (Azizi,
2000: 88-89) mengemukakan dua penggunaan istilah civil society dari sudut
konsep sosiologi, yaitu dalam tingkatan kelembagaan (organisasi) sebagai tipe
sosiologi politik dan membuat civil society sebagai suatu fenomena dalam dunia
nilai dan kepercayaan. Dalam pengertian yang pertama, civil society
dijadikan sebagai perwujudan suatu tipe keteraturan kelembagaan dan dijadikan
jargon untuk memperkuat ide demokrasi yang mempunyai delapan karakteristik,
yaitu:
(1) the freedom to form and join organizations, (2) freedom of
expression, (3) the right to vote, (4) eligibility for public office, (5) the
right of political leaders to compate for support and votes, (6) alteernative
sources of information (what we would call a free press, (7) free and fair
elections, and (8) institutions for making government policies depend on votes
and other expressions of preference.
Dari delapan karakteristik demokrasi yang merupakan
tugas negara modern, maka kita tahu bahwa negara mempunyai tugas untuk
mengembangkan masyarakat madani.
2. 3 Ciri-ciri
Masyarakat Madani
Masyarakat Madani atau masyarakat yang
mempunyai peradaban (ideal) memiliki karakteristik sebagai berikut (Suharto, 2002):
1. Terintegrasinya
individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif kedalam masyarakat melalui kontrak
soasial dan aliansi sosial.
2. Meyebarnya
kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat
dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya
program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program
pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjemabtaninya
kepentingan-kepentingan individu dan negra karena keanggotaan
organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap
keputusan-keputusan pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya
kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan
(trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain
dan tidak mementingkan diri sendiri.
7. Adanya
pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai
ragam perspektif.
Menurut
Hikam ada empat ciri utama
masyarakat madani, yaitu sebagai berikut:
1. Kesukarelaan,
artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen bersama untuk mewujudkan
cita-cita bersama.
2. Keswasembadaan,
artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang tinggi, kemandirian yang kuat
tanpa menggantungkan pada negara, atau lembaga atau organisasi lain.
3. Kemandirian
tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak tergantung pada
perintah orang lain termasuk negara.
4. Keterkaitan
pada nilai-nilai hukum, artinya terkait pada nilai-nilai hukum yang disepakati
bersama.
Dari beberapa ciri-ciri tersebut, kiranya dapat
dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana
anggotanya menyadari hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan
mewujudkan kepentingan-kepentingannya, dimana pemerintah memberikan peluang
seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program
pembangunan di wilayahnya.
Masyarakat Madani adalah konsep yang cair dibentuk
dari proses sejarah yang panjang dan perjuangan berkelanjutan. Bila kita kaji
masyarakat Madani di negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai
masyarakat madani yaitu adanya democratic
governance (pemerintahan demokratis) yang dipilih dan berkuasa penuh secara
demokratis dan democratic civillian
(masyarakat sipil yang sanggup menjunjung tinggi nilai-nilai civil society, civil responsibility, dan civil
resilience).
Adapun ciri masayarakat madani di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Kenyataan
adanya keragaman budaya Indonesia yang merupakan dasar pengembangan identitas
bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
2. Pentingnya
saling pengertian di antara sesama anggota masyarakat.
3. Ada
toleransi yang tinggi.
4. Adanya
kepastian hukum.
2.4 Peranan Mayarakat Islam dalam Mewujudkan
Masyarakat
Madani
Sejarah Islam memberikan gambaran kepada
penduduk dunia, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi
pada massa Abassiah, masa itu umat Islam menunjukan kemajuan di bidang
kehidupan.
Dalam kontek masyarakat Indonesia, umat
muslim merupakan mayoritas, peranan umat islam untuk mewujudkan masyarakat
madani sangat mennetukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangaat bergantung pada
kontribusi yang diberikan oleh umat Islam.
Peradaban Modern yang berkembang sangat pesat telah mengantarkan manusia di
bumi untuk menggunakan ilmu pengetahuan agar menjadikan kehidupan menjadi lebih
baik di berbagai bidang dan lini kehidupan manusia sendiri. Perkembangan
peradaban manusia modern tidak lepas dari pengaruh dan penemuan yang telah ada
di peradaban sebelumnya.
Islam adalah agama yang membawa peradaban besar di Era Keemasan
Khilafahnya. Pengaruh peradaban Islam sudah menyebar dibawah kekuatan dan kekuataan
dinastinya yang mencapai hampir dua pertiga dunia, tersebar di belahan bumi
Asia (Timur tengah, Mesopotamia, India, hingga kepulauan Asia Tenggara-Malaka
dan Indonesia); Eropa (Andalusia, Turk, Bizantium) dan Afrika (Mesir, Somalia,
dll).
Pengaruh peradaban Islam pada
kehidupan manusia ternyata memberikan kontribusi nilai peradaban yang luar
biasa. Penemuan yang diaktualisasikan pada masa Kekhilafahan Islam telah
memberikan beberapa dasar kontribusi yang sangat luar biasa dalam aspek-aspek
ilmu pengetahuan modern yang dikembangkan sekarang. Contoh-contoh penemuan
tersebut antara lain :
1. Mesin terbang
`Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang membuat
upaya nyata untuk membangun sebuah mesin terbang dan terbang. Ribuan tahun
sebelum Wright bersaudara terbang dan sekalipun Leonardo Da Vinci yang
mendesain mesin terbangnya.
Pada abad ke-9 ia merancang alat
bersayap, kasar menyerupai kostum burung. Dalam percobaan yang paling terkenal
dari atas menara masjid Agung Cordoba di Spanyol, di tahun 852 Firnas berharap
terbang seperti burung. Tetapi ia menukik ke bawah dengan sedikit cidera di
punggung karena dengan mantel yang bersifat sebagai parasut pertama ia sediakan
untuk melindunginya.
Pada 875, usia 70 tahun, setelah
Abbas ibn Firnas menyempurnakan sebuah mesin dari sutera dan bulu elang, dia
mencoba lagi, melompat dari sebuah gunung. Dia terbang ke ketinggian yang
signifikan dan tetap tinggi selama sepuluh menit, tetapi jatuh saat mendarat
dengan benar, bahwa ternyata ia tidak diberi perangkat ekor sehingga akan
memperlambat saat mendarat. Bandara internasional Baghdad dan sebuah kawah di
Bulan diberi nama Abbas ibn Firnas.
2. Operasi
Bedah
Banyak instrumen bedah modern
didesain sama persis seperti yang pernah dirancang pada abad ke-10 oleh seorang
ahli bedah Muslim bernama al-Zahrawi. Seperti pisau bedah, gergaji tulang,
tang, gunting halus untuk bedah mata dan banyak dari 200 instrumen yang ia
rancang akan kita kenali dalam peralatan kedokteran bedah modern.
Al Zahrawi menerbitkan sebuah buku
ensiklopedia setebal 1.500 halaman ilustrasi operasi yang digunakan di Eropa
sebagai referensi medis pada 500 tahun berikutnya. Di antara sekian banyak
penemuan, Al Zahrawi dilaporkan melakukan operasi caesar pertama.
Pada abad ke-13, medis Muslim lain
bernama Ibn Nafis menggambarkan sirkulasi darah, 300 tahun sebelum William
Harvey menemukannya. Dokter Muslim juga menemukan obat bius dari campuran opium
dan alkohol dan jarum berongga untuk menyedot katarak dari mata, ini merupakan
sebuah teknik yang masih digunakan sampai sekarang.
3.Pulpen
Catatan
sejarah awal dari sebuah pena yang menggunakan reservoir kembali ke abad 10.
Pada 953, al-Mu’izz Ma’ad, Khalifah Fatimiyah Mesir, menuntut pena yang tidak
akan menodai tangan atau pakaian, dan dilengkapi dengan tinta pena yang berada
di reservoir (tabung penampung) dan dialirkan ke ujung pena itu.
Pulpen ini mungkin disebut pena, tapi mekanismenya
masih belum diketahui, dan hanya satu catatan yang telah ditemukan. Siapa
muslim perancang pulpen itu sendiri saya belum mendapatkan sumbernya. Pena
reservoir kemudian dikembangkan Tahun 1636 oleh orang jerman bernama Daniel
Schwenter.
4.
Universitas
Apakah Anda tau bahwa bahasa arab dari universitas
adalah jami’ah?Pasti Anda tahu bahwa tempat sholat itu diberi nama masjid
jami’. Ini membuktikan bahwa lebih dari satu milenium lalu, ilmu pengetahuan
dan agama Islam telah duduk berdampingan.
Membangun pengetahuan dari Babilonia, Mesir, Yunani,
Cina dan Peradaban India, Muslim mengembangkan budaya belajar di mana pikiran
bertanya mencari kebenaran didasarkan pada ketelitian ilmiah dan eksperimen. Di
hampir setiap bidang pengetahuan, Muslim membuat penemuan baru dan penemuan
dengan hasil praktis yang membantu mengembangkan masyarakat.
Dalam tahun 859 putri muda bernama
Fatima al-Firhi mendirikan universitas-pemberian gelar pertama di Fez, Maroko.
Miryam, kakaknya, mendirikan sebuah masjid yang berdekatan dan bersama-sama
menjadi kompleks Masjid al-Qarawiyyin dan Universitas yang masih beroperasi
hampir 1.200 tahun kemudian.
Hal ini mengingatkan bahwa orang
bahwa belajar adalah kewajiban bagi laki-laki dan perempuan yang merupakan inti
dari tradisi Islam dan bahwa cerita tentang saudari al-Firhi akan inspirasi
bagi para perempuan muda Muslim di seluruh dunia saat ini.
5. Penemuan
Benua Amerika
Sering kita mengenal bahwa penemu benua amerika
pertama kalinya adalah Christopher Columbus (1492). Tapi anggapan itu masih
banyak yang menampiknya. Adalah Admiral Zheng He (Laksamana Cheng Ho) seorang
muslim, 70 tahun lebih awal tiba di Amerika dibandingkan bendera Castilian
Spanyol yang ditancapkan Colombus.
Penjelajahannya hingga mencapai
benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Membawa armada 100
kapal dan sekitar 28,000 anak buah kapal. Armada kapal Zheng He berlayar
menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika. menggunakan
kapal yang 4 kali lebih besar dari pada kapal yang digunakan oleh Colombus.
Hal ini dibuktikan dalam seminar yang diselenggarakan
oleh Royal Geographical Society di London 15 Maret 2002 oleh seorang ahli kapal
selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies.
Lain lagi dengan 2 peneliti seperti seorang sejarawan
dan ahli geografi muslim Abul-HASSAN ALI IBN AL-Hussain Al-Masudi (871-957 M)
menulis dalam bukunya Muruj Adh-dhahab wa maadin aljawhar (Padang rumput dan
tambang emas dari jewells) bahwa pada masa pemerintahan Muslim Khalifah Spanyol
Abdullah Ibn Muhammad (888-912 M), seorang Muslim navigator, Khashkhash Ibn
Saeed Ibn Aswad, dari Cordova, Spanyol berlayar dari Delba (Palos) pada 889 M,
menyeberangi Samudera Atlantik, mencapai wilayah yang tidak dikenal (ard
majhoola) dan kembali dengan harta yang menakjubkan. Di Al-Masudi’s peta dunia
ada luas dalam lautan kegelapan dan kabut yang disebut sebagai wilayah yang
tidak dikenal (Amerika).
Sementara seorang sejarawan muslim Abu Bakr ibn UMAR
AL-GUTIYYA meriwayatkan bahwa selama masa pemerintahan khalifah Islam di Spanyol,
Hisham II (976-1009 M), seorang navigator Muslim, Ibnu Farrukh, dari Granada,
berlayar dari Kadesh (Februari 999 M) ke Samudra Atlantik , mendarat di Gando
(Great Canary pulau) mengunjungi Raja Guanariga, dan terus ke arah barat di
mana ia melihat dua pulau, Capraria dan Pluitana. Ia tiba kembali di Spanyol
Mei 999 Masehi.
Muslim berasimilasi dengan penduduk
asli Amerika, Indian. Sehingga meninggalkan sejarah peradaban suku Indian yang
berpakaian jubah menutup aurat dan jauh dari keliaran. Seperti suku Cheerokee
yang memakai surban dikepalanya. Seorang sejarawan bernama Dr. Yousef Mroueh
menghitung, di Amerika Utara ada sekurangnya 565 nama Islam pada nama kota,
sungai, gunung, danau, dan desa. Di Amerika Serikat sendiri ada 484 dan di
Canada ada 81. Coba search Mecca, Cordova, Mahomet, Kabah atau Andalusia akan
terurai nama-nama tersebut ada di United States.
6. Kopi
Seorang Arab bernama Khalid sedang
merawat kambing di wilayah Kaffa di Ethiopia selatan, ketika ia melihat
binatang itu menjadi lebih bergairah setelah makan “kacang” tertentu. Ia
merebus “kacang” untuk membuat kopi pertama. Jejak pertama pada abad ke-9
minuman kopi adalah terungkapnya “kacang” tersebut diekspor dari Ethiopia ke
Yaman di mana para sufi meminumnya untuk tetap terjaga sepanjang malam untuk
berdoa pada acara-acara khusus. Pada abad ke-13 kacang yang disebut kopi
tersebut tiba di Mekah dan Turki, dan barulah di abad ke-15 masuk juga Eropa
tepatnya ke Venesia, Italia pada tahun 1645.
Kopi dibawa ke Inggris pada 1650
oleh seorang Turki bernama Pasqua Rosee yang membuka kedai kopi pertama di
Lombard Street di kota London. Bahasa Arab kopi adalah “qahwa” menjadi “kahve”
dalam bahasa Turki, maka di Italia disebut “caffe” dan kemudian bahasa Inggris
disebut “coffee”.
7. Optik
Sekitar tahun 1000 Ibn al-Haitham
membuktikan bahwa manusia melihat sesuatu oleh cahaya terpantul dari
benda-benda dan memasuki mata, menepis teori Euclid dan Ptolemy’s yang
sebelumnya mereka menyatakan bahwa cahaya itu dipancarkan dari mata itu
sendiri. Fisikawan muslim besar ini juga menemukan fenomena kamera obscura,
yang menjelaskan bagaimana mata melihat gambar tegak karena sambungan antara
saraf optik dan otak.
8.
Aljabar, Numerologi, Algoritma
Sistem penomoran yang ada di dunia
modern tidak terlepas dari peran seorang muslim bernama al-Khawarizmi yang
terekam dalam buku berjudul “Al-Jabr wa-al Muqabilah” yang berarti “Penalaran
dan Perimbangan” sekitar tahun 825. Dari buku itulah ilmu dalam matematika yang
dinamai Aljabar dipakai hingga sekarang. Buku karya ulama matematika yang
menciptakan angka nol dari India ini diimpor ke Eropa 300 tahun kemudian oleh
matematikawan Italia, Fibonacci.
Teori Algoritma dan teori
Trigonometri banyak berasal dari dunia Muslim. Dan penemuan Al-Kindi mengenai
analisis frekuensi yang diberikan semua kode dunia kuno larut dan menciptakan
dasar kriptologi modern.
9. Catur
Suatu bentuk catur dimainkan di
India kuno tapi permainan dikembangkan menjadi bentuk yang kita kenal sekarang
di Persia. Dari sana menyebar ke arah barat ke Eropa – di mana diperkenalkan
oleh bangsa Moor di Spanyol pada abad ke-10 – dan timur sejauh Jepang. Kata
“benteng” berasal dari Persia “Rukh”, yang berarti kereta.
10. Poros
engkol dan kunci kombinasi
Poros engkol adalah perangkat yang
diterjemahkan ke dalam gerakan berputar linier dan merupakan pusat dari banyak
mesin di dunia modern, paling tidak mesin pembakaran internal. Salah satu
penemuan mekanis terpenting dalam sejarah manusia, ia diciptakan oleh seorang
insinyur Muslim cerdik yang dikenal dengan nama al-Jazari untuk mengangkat air
untuk irigasi.
Kitab pengetahuannya tentang
Perangkat Mekanikal Cerdik (1206) menunjukkan ia juga menemukan atau
menyempurnakan penggunaan katup dan piston, menyusun beberapa jam mekanis
pertama didorong oleh air dan beban, dan merupakan ayah dari robotika. Salah
satu dari 50 penemuannya adalah kunci kombinasi.
11. Angka 0
(Nol)
Selain penemu Logaritma
dan Aljabar, Al Khawarizmi juga dikenal sebagai penemu angka 0 (nol) yang
dalam bahasa Arab disebut sifr. Angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang
Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan oleh Al Khawarizmi. Sebelumnya para
ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan,
ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling
tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
12. Mesin Robot
Al Jazari (1136-1206) mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang
kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar
di bidang mekanik dan industri pada abad ke-12. Lahir dari Al Jazira, yang
terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai
Tigris dan Efrat. Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya.
Nama lengkapnya adalah Badi
Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari dia tinggal di Diyar Bakir, Turki,
selama abad kedua belas. Al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern
Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan
mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction
pump, programmable automation, dan banyak lagi.
Dia adalah penulis Kitáb
fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik)
tahun 1206. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap
dengan rincian gambar-gambarnya, Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik
mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena
dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan
mekanika. Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
Donald Routledge dalam
bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman
modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi
lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin
sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari.
13. Penemuan Sabun
Salah satu penemuan
penting yang dicapai umat Islam di era keemasannya adalah sabun. Sejak abad
ke-7 M, umat Muslim telah mengembangkan sebuah gaya hidup higienis yang
mutakhir. Menurut Ahmad Y Al-Hassan dalam bukunya berjudul, Technology Transfer
in the Chemical Industries, kota-kota Islam seperti Nablus (Palestina), Kufah
dan Basrah (Irak) telah menjadi sentra industri sabun.
“Sabun yang kita kenal
hari ini adalah warisan dari peradaban Islam,” papar Al-Hassan. Menurut
Al-Hassan, sabun yang terbuat dari minyak sayuran, seperti minyak zaitun serta
minyak aroma, pertama kali diproduksi para kimiawan Muslim di era kekhalifahan.
Salah seorang sarjana Muslim yang telah mampu menciptakan formula sabun adalah Al-Razi,
ahli kimia dari Persia.
“Hingga kini, formula
untuk membuat sabun tak pernah berubah,” cetus Al-Hassan. Sabun yang dibuat
umat Muslim di zaman kejayaan sudah menggunakan pewarna dan pewangi. Selain
itu, ada sabun cair dan ada pula sabun batangan. Bahkan, pada masa itu sudah
tercipta sabun khusus untuk mencukur kumis dan janggut.
Selain itu, resep
pembuatan sabun yang lengkap tercatat dalam sebuah risalah bertarikh abad 13 M.
Manuskrip itu memaparkan secara jelas dan detail tata cara pembuatan sabun.
Fakta ini menunjukkan betapa dunia Islam telah jauh lebih maju dibandingkan
peradaban Barat. Masyarakat Barat, khususnya Eropa, diperkirakan baru mengenal
pembuatan sabun pada abad ke-16 M.
14. Perancang Air Mancur
Dalam berbagai catatan
sejarah Islam, terungkap bahwa umat Islam menjadi umat pertama yang menggunakan
media air dalam rancangan sebuah taman. Maupun memanfaatkan media air untuk
memperindah ruangan, baik di rumah, masjid, istana, dan taman umum.
Perancang beragam bentuk
air mancur adalah Banu Musa Bersaudara hidup pada abad ke-9.
Mereka adalah ilmuwan yang sangat aktif berkegiatan di Bayt al-Hikmah, Baghdad,
Irak. Ini merupakan sebuah tempat yang terkenal dengan perpustakaan dan
penerjemahan beragam ilmu pengetahuan. Banu Musa bersaudara merupakan putra-putra
dari Musa ibn Shakir yang bekerja sebagai ahli astrologi Khalifah
al-Ma'mun. Pada saat Musa ibn Shakir meninggal, dia meninggalkan anak-anaknya
yang masih muda dalam lingkungan kekhalifahan.
Banu Musa terdiri atas tiga bersaudara.
Yang pertama adalah Abu Ja'far Muhammad ibn Musa ibn Shakir
(803-873). Dia memiliki keahlian khusus di bidang astronomi, teknik, geometri,
dan fisika. Kemudian, ada juga Ahmad bin Musa ibn Shakir (803-873) yang
memiliki keahlian khusus di bidang teknik dan mekanik. Selain itu, juga ada Al-Hasan
bin Musa ibn Shakir (810-873). Dia pun memiliki keahlian yang sangat
dikuasainya, yaitu bidang rekayasa dan geometri.
Kitab al-Hiyal
atau Kitab Perangkat Mekanik merupakan hal bernilai yang ditinggalkan Banu Musa
bersaudara. Melalui kitab ini, mereka memberikan warisan berguna bagi
perkembangan teknik dan arsitektur dalam dunia Islam.
Dalam kitabnya, Banu
Musa bersaudara menciptakan rancangan pembuatan air mancur dalam beragam teknik
dan trik. Mereka menerapkan beragam prinsip geometri dan fisika untuk membuat
air mancur. Kitab tersebut juga memuat tujuh model atau rancangan air mancur.
15. Hukum Gravitasi Universal
Dunia mengenal Sir Isaac
Newton (Principia, 1687) sebagai penemu pertama "hukum gravitasi
universal" namun sebenarnya jauh sebelum Newton, ilmuan Islam yang juga
salah satu dari Banu Musa Bersaudara bernama Abu Ja'far Muhammad
ibn Musa ibn Shakir yang hidup antara tahun 803-873 di Baghdad, Irak.
sudah menciptakan hipotesis akan adanya suatu Daya Tarik raksasa dalam
pergerakan benda-benda luar angkasa.
Abu Ja'far Muhammad,
yang memiliki keahlian khusus di bidang astronomi, teknik, geometri, dan
fisika. dalam Kitab al-Hiyal, memberikan penjelasan tentang gerakan bola. Dalam
buku tersebut, dia juga menuliskan penemuannya tentang benda-benda langit yang
menjadi subjek dalam hukum fisika bumi.
Karya Abu Ja'far
Muhammad lainnya adalah pembahasan tentang gerakan bintang dan hukum
tarik-menarik. Ia mengungkapkan adanya gaya tarik-menarik antara benda-benda
langit. Hal ini membuktikan bahwa hukum gravitasi Newton berlaku secara
universal.
2.4 Kendala dalam
Mewujudkan Masyarakat Madani
Adapun kendala yang membuat sulitnya mewujudkan Masyarakat Madani,
antara lain:
a.
Masih rendahnya pendidikan
politik masyarakat.
b.
Kondisi ekonomi nasional
yang belum stabil pasca krisis moneter.
c.
Tingginya angkatan kerja
yang belum terserap karena keterbatasan lapangan kerja bagi masyarakat.
d.
Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.
e.
Kondisi politik yang belum
pulih pasca reformasi.
f.
Penghasilan masyarakat belum
maksimal.
g.
Belum tertanamnya jiwa
kemandirian bangsa Indonesia.
h.
Kurangnya kesadaran pada
hukum yang berlaku.
i.
Maih rendahnya tingkat
kesukarelaan dan keswambedaan pada setiap warga negara.
j.
Masih kurangnya perangkat hukum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat
Madani adalah suatu kelompok masyarakat yang memiliki tatanan nilai sesuai
dengan nilai-nilai peradaban Islam yang dicontohkan Nabi Muhammad saw.
Masyarakat Madani sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral, norma, dan hukum
dengan ditopang oleh kemajuan teknologi serta perekonomian.
Masyarakat Madani
menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap individu masyarakat yang
mempunyai karakteristik seperti bertuhan, hidup damai dan saling tolong
menolong, toleransi, keseimbangan hidup antara hak dan kewajiban, berperadaban
tinggi, berakhlak karimah, kontrak sosial dan aliansi sosial, mendahulukan
kepentingan masyarakat, program-program pembangunan berbasis masyarakat.
Peranan umat
Islam itu dapat direaliasasikan melalui jalur hukum, sosial politik, ekonomi
dan kebudayaan dan seni serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem hukum,
sosial politik, ekonomi, kebudayaan dan seni, ilmu pengetahuan di Indonesia
memberikan ruang untuk menyalurkan inspirasinya secara konstruktif bagi
kepentingan bangsa dan negara secara keseluruhan, sehingga tidak terjadi
ketimpangan atau kecemburuan sosial
diantara umat manusia.
3.2 Saran
Berdasarkan semua
uraian yang telah penulis sampaikan di atas,
maka penulis berpendapat bahwa untuk mewujudkan suatu masyarakat madani
di Indonesia ada beberapa hal yang harus kita penuhi antara lain, dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia sehingga dapat berperan
serta dalam membangun ekonomi, politik, serta kemajuan teknologi. Demokrasi di
Indonesia harus tetap berjalan dengan baik. Pemerintah sebagai lembaga
berwenang, hendaknya merealisasikan kewajiban setiap warga negara untuk bebas
bersuara sehingga politik di Indonesia berjalan harmonis. Pemerintah segera
bertindak dalam mengatasi angka penganguran dengan memperbanyak lapangan
pekerjaan dengan upah yang sesuai. Masyarakat dan pemerintah harus menjunjung
tinggi serta menaati peraturan hukum yang ada di Indonesia, sehingga negara
kita dapat mempertahankan stabilitas nasional yang dapat memberikan ketentraman
dan kesejahteraan di Indonesia. Dari semua hal tersebut, hal yang tidak kalah
penting, dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia, ialah dengan
mempertebal keimanan bagi setiap insan muslim di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Al
Asyqar, Umar Sulaiman. 2002.Umat Islam
Menyongsong Perdaban Baru.
Jakarta: Hamzah
Al-quran
dan Terjemahan, Dapertemen Agama Republik Indonesia.
Tim
Dosen Agama Islam. 2011. Buku Ajar Mata
Kuliah Pengembangan
Kepribadian Agama Islam.
Inderalaya: Universitas Sriwijaya.
Fauziah,
Riva. 2007. (http://rivafauziah.wordpress.com/2007/06/02/masyarakat- madani-dialog-islam-dan-modernitas-di-indonesia/) diakses
tanggal 10 Maret
(http://quranterjemah.com/?mod=quran.murotal.show&autostart=1&page=973). Diakses tgl 10 Maret 2013
SMK 2 Binjai.
2012. (http://esemka2binjai.blogspot.com/2012/10/mengidentifikasikan-ciri-ciri.html).
Diakses tgl 09 Maret 2013.
Hanifah, Mutiah.
2009. (http://mutiahaniy.multiply.com/journal/item/23).
Diakses tgl 09 Maret 2013.
http://forum.kompas.com/teras/235294-tokoh-tokoh-penemu-muslim.html.
Diakses tgl 07 Maret 2013
http://www.tadungkung.com/2012/07/penemuan-ilmuwan-islam-yang.html.
Diakses tgl 08 Maret 2013
http://www.ahimzafatih.com/2011/10/10-penemuan-muslim-penginspirasi-dunia.html.
Diakses tgl 08 Maret 2013.
0 komentar:
Posting Komentar